A. Prinsip kerja PLT Angin
Pembangkit
Listrik Tenaga Angin adalah pembangkit listrik yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi angin yang
ada dibumi ini. Dengan beberapa komponen (kincir angin,rotor,generator dan
struktur pendukung lainnya) pada PLT Angin,energi angin dapat di ubah menjadi
energi listrik. Pada prinsipnya,cara kerja dari PLT angin ini cukup sederhana,
energi angin akan memutar turbin/kincir angin,yang kemudian akan diteruskan
untuk memutar rotor pada generator pada bagian belakang turbin angin,sehingga
akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan
kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Walaupun sampai saat ini
pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik
konvensonal(Contoh: PLTA,PLTD,PLTU,PLTG dll), turbin angin masih lebih
dikembangkan oleh para ilmuwan didunia karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan
dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui(Contoh :
batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Perhitungan
daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r adalah :
dimana : ρ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu
v adalah kecepatan angin pada waktu tertentu.
Pada umumnya daya efektif yang dapat dihasilkan oleh
sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi rumus diatas dapat dikalikan
dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak.
Manfaat
PLT Angin secara umum adalah:
1.
Mengurangi
ketergantungan pada BBM yang semakin langka dan mahal.
2.
Mengurangi pencemaran
udara dan lingkungan sebagai akibat pembakaran BBM dan tumpahan/ buangan minyak
pelumas bekas.
3.
Memanfaatkan potensi
alam yang murah untuk mewujudkan budaya efisiensi.
4.
Pada saat pembangunan
akan membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal.
5.
Menambah pasokan daya
listrik.
6.
Sebagai obyek
wisata-studi.
7.
Sebagai usaha
pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
B. Komponen pada PLT Angin
1. Baling-baling
angin
Berfungsi sebagai
penangkap angin,baik dalam kecepatan rendah atau kecepatan tinggi.Sehingga
dapat menggerakkan rotor.
2. Menara
atau Tower
Menara ini
biasanya dibuat dari pipa baja atau kisi-kisi baja. Karena kecepatan angin
meningkat dengan bertambahnya ketinggian, maka menara-menara ini dibuat tinggi
agar dapat menangkap lebih banyak energi dan membangkitkan lebih banyak
listrik.
3. Nacelle
Semacam
rumah/dudukan yang di dalamnya berisi komponen-komponen penting seperti
generator, gear box, batang penerus putaran, pengendali, dsb.
4. Gearbox
Alat ini
berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi
5. Brake
System
Digunakan untuk
menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat
terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki
titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi
listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan.
Kehadiran angin diluar dugaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada
poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak
generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya :
overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
6. Rotor
berfungsi
mengubah energi kinetik angin menjadi energi gerak kecepatan rendah.
7. Generator
Ini adalah salah
satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini
dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat
dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu
pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan
material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator
yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator
yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan
arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa
AC(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
8. Pengendali
Berfungsi
menghidupkan mesin pada kecepatan angin sekitar 8 - 16 mil per jam (mph) dan
menghentikannya pada kecepatan sekitar 65 mph. Lebih dari 65 mph generatornya
bisa kelebihan panas.
9. Anemometer
Untuk mengukur
kecepatan angin dan mengirimkan datanya ke pengendali.
10. Rem
Untuk
menghentikan rotor dalam keadaan darurat.
11. Penyimpan
energy
Karena
keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan
selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan
angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik
tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi
yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar
kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi
ini diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi. Contoh sederhana yang
dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki
mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12
volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5
jam pada daya 780 watt.Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini
memerlukan catu daya DC(Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi,
sedangkan dari generator
dihasilkan catu
daya AC(Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter
untuk mengakomodasi keperluan ini.
12. Rectifier-inverter
Rectifier
berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang
dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika
dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan
oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga
menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC
yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah
tangga.
13. Struktur
pendukung lain
Beberapa
struktur pendukung akan dipelukan agar alat ini bisa berfungsi sempurna yaitu :
tiang penyangga kincir,fondasi dan bangunan pendukung lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar