MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH
- Pengertian Mesin arus searah
Mesin
arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Untuk
membedakan sebagai generator atau motor dari mesin difungsikan sebagai apa. Generator
DC alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC.
Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran.
Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator, atau sebaliknya generator DC
bisa difungsikan sebagai motor DC. Secara fisik mesin DC tampak jelas ketika
rumah motor atau disebut stator dibongkar terdapat kutub-kutub magnet bentuknya
menonjol Gambar 6.1. Mesin DC yang sudah dipotong akan tampak beberapa komponen
yang mudah dikenali. Bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan
ditopang poros disebut sebagai rotor atau jangkar Gambar 1.
Gambar
1 Stator Mesin DC dan Medan Magnet Utama dan Medan Magnet Bantu
Secara
fisik mesin DC tampak jelas ketika rumah motor atau disebut stator dibongkar
terdapat kutub-kutub magnet bentuknya menonjol Gambar 1. Mesin DC yang sudah dipotong
akan tampak beberapa komponen yang mudah dikenali. Bagian yang berputar dan
berbentuk belitan kawat dan ditopang poros disebut sebagai rotor atau jangkar Gambar
6.2.
Gambar
2 Fisik Mesin DC
Bagian
rotor mesin DC salah satu ujungnya terdapat komutator yang merupakan kumpulan
segmen tembaga yang tiap-tiap ujungnya disambungkan dengan ujung belitan rotor
(Gambar 3). Komutator merupakan bagian yang sering dirawat dan dibersihkan
karena bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus dari
jala-jala ke rotor.
Gambar
3 Penampang Komutator
Sikat
arang (carbon brush) dipegang oleh pemegang sikat (brush holder) Gambar 4 agar kedudukan
sikat arang stabil. Pegas akan menekan sikat arang sehingga hubungan sikat
arang dengan komutator tidak goyah. Sikat arang akan memendek karena usia pemakaian
dan secara periodik harus diganti dengan sikat arang baru.
Salah
satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara komutator dan sikat arang
yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan. Tetapi mesin DC
juga memiliki keunggulan khususnya untuk mendapatkan pengaturan kecepatan yang
stabil dan halus. Motor DC banyak dipakai di industri kertas, tekstil, kereta
api diesel elektrik, dan sebagainya.
- Prinsip Kerja Generator DC
Prinsip
kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang magnet
permanen utara selatan menghasilkan garis medan magnet F, kawat penghantar di
atas telapak tangan kanan ditembus garis medan magnet F. Jika kawat digerakkan
ke arah ibu jari, maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan
keempat arah jari tangan Gambar 5. Bagaimana kalau posisi utara-selatan magnet
permanen dibalik? Ke mana arah arah arus listrik induksi yang dihasilkan?
Gambar
5 Kaidah Tangan Kanan
Percobaan
secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan sepasang magnet permanen
berbentuk U, sebatang kawat digantung dikedua sisi ujungnya, pada ujung kawat
dipasangkan Voltmeter (Gambar 6). Batang kawat digerakkan ke arah panah, pada
kawat dihasilkan ggl induksi dengan tegangan yang terukur pada Voltmeter.
Besarnya ggl induksi
yang dibangkitkan: ui = B · L · v · z Volt
ui
= Tegangan induksi pada kawat, V
B
= Kerapatan medan magnet, Tesla
L
= Panjang kawat efektif, meter
v
= Kecepatan gerak, m/detik
z
= Jumlah belitan kawat
Gambar
6 Model Prinsip Kerja Generator DC
Belitan
kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya disebut
belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan searah
jarum jam, kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati
kita) ggl induksi maksimum. Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis
netral ggl induksi sama dengan nol. Posisi III kawat kebalikan posisi I dan ggl
induksi tetap maksimum (Gambar 7).
Gambar
7 Pembangkitan Tegangan DC pada Angker
Posisi
ini terjadi berulang-ulang selama rotor diputar pada porosnya, ggl induksi yang
dihasilkan maksimum, kemudian ggl induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi
menjadi maksimum terjadi berulang secara bergantian.
Gambar
8 a) Bentuk Tegangan AC dan Slipring
GGL
induksi yang dihasilkan dari belitan rotor (Gambar 7) dapat menghasilkan dua jenis
listrik yang berbeda, yaitu listrik AC dan listrik DC. Jika ujung belitan rotor
dihubungkan dengan slipring berupa dua cincin (Gambar 8a), maka dihasilkan
listrik AC berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan
komutator satu cincin (Gambar 8b) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik
DC dengan dua gelombang positif.
Mesin
DC dikembangkan rotornya memiliki banyak belitan dan komutator memiliki beberapa
segmen. Rotor memiliki empat belitan dan komutator empat segmen, sikat arang
dua buah, akan menghasilkan ggl induksi dengan empat buah buah gelombang untuk
setiap putaran rotornya (Gambar 9). Tegangan DC yang memiliki empat puncak.
Gambar
9 Prinsip Pembangkitan Tegangan DC
Medan
magnet yang sebelumnya adalah magnet permanen diganti menjadi elektromagnet,
sehingga kuat medan magnet bisa diatur oleh besarnya arus penguatan medan
magnet. Belitan rotor dikembangkan menjadi belitan yang memiliki empat cabang,
komutator empat segmen dan sikat arang dua buah. Tegangan yang dihasilkan penjumlahan
dari belitan 1-2 dan belitan 3-4 (Gambar 10).
Gambar
10 Tegangan DC pada Komutator
Dalam
perkembangan berikutnya generator DC dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a) Generator
penguat terpisah
b) Generator
belitan Shunt
c) Generator
belitan Kompound
Sumber: Tedjo Sukmadi
Sumber: Tedjo Sukmadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar