Pengendalian Motor DC PWM
Motor DC banyak digunakan sebagai
penggerak dalam berbagai peralatan, baik kecil maupun besar, lambat maupun
cepat. Ia juga banyak dipakai karena dapat disesuaikan untuk secara ideal
menerima pulsa digital untuk kendali kecepatan. Cara pengendalian motor DC ini
bisa secara PWM. Pemilihan cara pengendalian akan tergantung dari
kebutuhan terhadap gerakan motor DC itu sendiri.
Keuntungan utama motor DC adalah
sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Ø Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan
dinamo akan meningkatkan kecepatan
Ø Arus medan – menurunkan arus medan akan
meningkatkan kecepatan.
Elemen utama motor DC adalah:
Ø Magnet
Ø Armatur atau rotor
Ø Commutator :
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik
dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara
dinamo dan sumber daya.
Ø Sikat (Brushes)
Ø As atau poros (Axle )
Motor DC berputar sebagai hasil
saling interaksi dua medan magnet. Interaksi ini terjadi disebabkan arus yang
mengalir pada kumparan.
Prinsip
Kerja Motor DC
Prinsip
kerja motor dc didasarkan pada prinsip bahwa jika sebuah konduktor yang dialiri
arus listrik diletakkan dalam medan magnit, maka tercipta gaya pada konduktor
tersebut yang cenderung membuat konduktor berotasi.
Dalam
gambar terlihat sebuah kumparan yang dialiri arus listrik diletakkan dalam
medan magnet tetap. Akibatnya tercipta gaya pada kumparan baik pada sisi A
maupun pada sisi B. Dengan aturan tangan kiri Fleming dapat ditentukan bahwa
kumparan berputar berlawanan.
CARA
PENGENDALIAN MOTOR DC DENGAN MIKROKONTROLER
Metode
PWM
Metode Pulse Width Modulation (PWM)
adalah metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kecepatan motor DC. PWM
ini bekerja dengan cara membuat gelombang persegi yang memiliki perbandingan
pulsa high terhadap pulsa low yang telah tertentu, biasanya diskalakan dari 0
hingga 100%. Gelombang persegi ini memiliki frekuensi tetap (biasanya max 10
KHz) namun lebar pulsa high dan low dalam 1 periode yang akan diatur.
Perbandingan pulsa high terhadap low ini akan menentukan jumlah daya yang
diberikan ke motor DC.
Untuk menjalankan motor DC dengan PWN tidak dapat digunakan
relay, melainkan harus digunakan rangkaian driver motor DC lainnya. Rangkaian
ini yang paling sederhana berupa transistor yang disusun secara Darlington.
Transistor yang dipakai dapat berupa transistor jenis NPN tipe BC547. Rangkaian
ini mampu mengalirkan sampai arus 100 mA DC.
Apabila diinginkan motor DC dapat bergerak 2
arah, maka diperlukan menyusun rangkaian H-Bridge. Selain transistor, dapat
juga digunakan IC driver motor DC khusus. Anda dapat juga menggunakan modul
driver motor DC yang siap pakai untuk mikrokontroler.
jual motor dc:
BalasHapushttp://motordcjogja.blogspot.co.id/